Sangat membanggakan, siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo Program Khusus, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menjuarai kompetisi robot tingkat nasional. Lomba bertajuk Madrasah Robotic Competition (MRC) 2020 itu digelar Kementerian Agama dan diikuti madrasah dari berbagai wilayah di Indonesia, pada 26-28 Januari 2021.
Berbagai kategori lomba diikuti oleh siswa MIM Bendo Program Khusus. Diantaranya kategori Internet of Thinks, kategori Creative, dan kategori Line Follower Analog. Pada ajang lomba tingkat nasional ini MIM Bendo Program Khusus mendapatkan juara I untuk kategori Internet of Thinks dan meraih juara III pada kategori lainnya, kategori Creative dan kategori Line Follower Analog.
Siswa berprestasi dan menjuarai kompetisi robot tingkat nasional dari MIM Bendo Program Khusus itu adalah Asy Syifa Wahyu Ramadhani, siswa kelas VI, Rizky Aryo Wibowo, siswa kelas IV, Irsyad Felix Wasya Putra kelas VI, dan Maulana Azzam Amrullah, siswa kelas VI. Mereka adalah perwakilan untuk tiga kategori yang diikuti MIM Bendo Program Khusus di Ajang Kompetisi Robot Nasional.
Untuk kategori Internet of Thinks diwakili oleh Asy Syifa Wahyu Ramadhani, siswa kelas VI dan Rizky Aryo Wibowo, siswa kelas IV dimana mereka meraih juara I untuk kategori ini. Adapun kategori Creative diwakili oleh Irsyad Felix Wasya Putra dan Maulana Azzam Amrullah, dimana keduanya merupakan siswa kelas VI. Sedangkan untuk kategori Line Follower Analog juga diwakili oleh Irsyad Felix Wasya Putra dan Maulana Azzam Amrullah.
Pada kategori internet of Thinks siswa diharuskan membuat alat yang bisa terhubung internet. Seperti yang dijelaskan Guru pendamping MIM Bendo Program Khusus, Tri Setyo Utomo. Pada kategori tersebut anak didiknya Syifa dan Rizky membuat alat untuk mendeteksi jarak pandang mata ke layar monitor barang elektronik. Misalnya layar televisi, laptop, HP dan sebagainya.
"Alat itu ditempatkan di depan perangkat. Jika jarak mata pengguna perangkat terlalu dekat dengan layar, akan ada peringatan. Selain itu melalui internet, alat akan mengirim data ke HP orang tua. Misalnya orang tua baru kerja atau di mana, nanti ada pesan kalau anaknya yang ada di rumah melihat TV atau laptop terlalu dekat," jelasnya, dilansir dari Solopos, Senin (1/2/2021).
Alat itu dibuat untuk melindungi anak-anak dari bahaya layar perangkat elektronik yang bisa mengganggu kesehatan mata. "Apalagi ini baru masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), saat belajar daring harus menatap layar," tambahnya.
Sedangkan untuk kategori Creative, yang diiwakili oleh Irsyad Felix Wasya Putra dan Maulana Azzam Amrullah, siswanya membuat teknologi yang dinamakan smart bathroom. "Jadi pada kategori itu diharuskan membuat alat yang ada hubungannya dengan robotik. Kemudian dibuatlah smart bathroom. Kamar mandi cerdas anti Covid-19 dan anti rokok," ungkapnya.
Dengan perangkat yang dibuat oleh Irsyad dan Maulana, untuk menghidupkan lampu kamar mandi tidak perlu menyentuh saklar. Lampu akan menyala melalui sensor. Terkait peringatan tidak boleh merokok di kamar mandi, jika ada yang merokok di dalam kamar mandi, pintu kamar mandi akan terkunci dan hanya bisa dibuka dari luar.
Tak heran Siwa MIM Bendo Program Khusus menyabet juara di semua kategori. Hal ini juga didukung dari didikan dan program yang didapat di sekolahnya. Seperti yang disampaikan oleh Tri Setyo Utomo selaku guru pendamping, ia menyampaikan materi robotik telah menjadi program unggulan di MIM Bendo Program Khusus. Robotik menjadi salah satu ekstrakurikuler yang dikembangkan di MIM tersebut.
Menjuarai kompetisi robot tingkat nasional tentu merupakan prestasi yang membanggakan baik bagi siswa sendiri, pihak sekolah, maupun bagi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Adapun lomba kompetisi robot tingkat nasional itu dilaksanakan dalam beberapa tahap mulai dari babak penyisihan 30 besar secara nasional. Kemudian babak semifinal yang menyisihkan 9 besar dengan virtual melalui Zoom meeting dan akhirnya babak final di Bekasi tanggal 26-28 Januari 2021.
0 Comments: